Jumat, 16 Desember 2011

Yang telah Tuhan lakukan pada hambanya Elia

Mazmur 9 : 12,
Bermazmurlah bagi Tuhan, yang bersemayam di sion,
beritakanlah perbuatan-Nya diantara bangsa-bangsa.

Mazmur 66 : 16,
Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut 
akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang di-
lakukan-Nya terhadap diriku.


Suatu ketika yang kejadiannya terjadi di akhir tahun 2010 Elia sedang
dalam perjalanan ia dipertemukan dengan seorang ibu. Keadaan pada
waktu itu sedang terjadi bencana banjir yang sering terjadi disertai
gunung-gunung yang mulai menunjukkan gejala hendak meletus di
beberapa daerah. Oleh karena itu kepada ibu tersebut Elia berkata;
“Ini adalah guncangan-guncangan akhir zaman, lihatlah gunung-gunung
sudah mulai menunjukkan tanda hendak meletus, banjir sudah terjadi
di beberapa daerah kita harus mencari Tuhan meminta perlindungan
dariNya”. Tetapi ibu tersebut yang tidak mengetahui bahwa orang yang
berbicara kepadanya adalah seorang nabi Tuhan, tidak perduli dengan
perkataan Elia meskipun dia membawa nama Tuhan ketika mempe-
ringatkannya.
Dengan sikap yang memperlihatkan pengejekan, semua perkataan yang
disampaikan oleh Elia selalu di sangkal. Akhirnya sambil berdiam diri
Elia berkata kepada Tuhan; “Tuhan, lihatlah umatMu tidak mau
mendengarkan, bahkan apa yang telah hambaMu sampaikan diejek dan
di sangkal terus-menerus”.
Dalam pikiran hamba Tuhan itu sendiripun sebenarnya ada terbesit hal
yang mustahil terjadinya guncangan pada ibu tersebut karena jika
sekiranya gunungnya benar-benar meletus, letusannya tidak akan
sampai ketempat ibu tersebut apalagi banjir di tempat ibu itu tidak
pernah terjadi kebanjiran. Lalu musibah apa yang dapat melanda ibu itu?
Ibu itu bukan orang miskin, anaknya polisi siapa yang berani membuat
masalah dengannya?
Mungkin karena anaknya itu seorang polisi, sebab itu ibu tersebut jadi
sombong dan tidak lagi merasa perlu ada Tuhan di hidupnya, makanya ia
tidak mau dengar-dengaran dengan apa yang diucapkan Elia nabi Tuhan
yang mengingatkannya supaya mencari Tuhan. Meskipun ibu tersebut
adalah orang kristen Katolik setiap minggu terlihat ke gereja tetapi tidak
ada hormatnya kepada nama Tuhan.
Oleh karena kelakuannya yang tidak mengindahkan nasihat dari hamba
Tuhan yang diutus kepadanya, suatu malapetaka kemudian terjadi
kepadanya, suatu kejadian yang tidak terpikirkan oleh Elia nabi Tuhan
itu sendiri, memang apapun dapat dilakukan Tuhan, yang tidak dapat
terpikirkan oleh manusia itulah yang terjadi.
Setelah pertemuan Elia dengan ibu itu berlalu belum genap sebulan
lamanya, datanglah malapetaka yang menimpa keluarga ibu tersebut.
Anaknya yang polisi itu mengalami kecelakaan lalu-lintas, tabrakan
yang cukup parah.
Elia yang mendengar khabar tersebut datang mengunjungi. Saat
bertemu dengan ibu itu kembali, ibu itu kelihatan begitu marah.
Elia menjadi heran mengapa wajah ibu tersebut begitu tidak bersahabat
seperti sedang marah kepadanya tidak seperti biasanya murah senyum.
Ketika Elia hendak mendoakan anaknya yang mengalami kecelakaan
bersama tetangganya yang turut datang mengunjungi langsung ditolak
anaknya yang lagi sakit itu dengan makian kepada Tuhan Yesus.
Akhirnya Elia pulang dengan keheranan sambil bertanya kepada Tuhan;
Mengapa sifat ibu itu yang biasanya ramah tiba-tiba berubah begitu
marah? Kemudian Tuhan mengingatkan; “Masih ingat tidak waktu
engkau menasehatinya dan ia selalu menyangkal dan mengejekmu?
Beginilah akibatnya bagi dia”.
Waktu diingatkan Tuhan demikian Elia menjadi takut atas perbuatan
Tuhan yang dahsyat itu dan menjadi mengerti sebabnya ibu itu sangat
marah. Karena kecelakaan yang menimpa anaknya demikian parah,
keadaannya setengah linglung, jidatnya bolong, lengan kanannya patah
kaki kanannya juga patah.
Tetapi setelah kejadian itu pun, ibu tersebut bukannya bertobat malah
dimusuhinya hamba Tuhan. Seharusnya ia sadar dan mengerti bahwa
yang melakukan itu adalah Tuhan yang sedang menghajarnya sekiranya
ia peka terhadap hal ini lalu mencari Tuhan dan memohon ampunanNya,
meminta petunjuk dari utusannya tentulah anaknya  yang sakit akan
segera disembuhkan Tuhan, tetapi dalam keadaan demikian ia masih
tidak mau mencari Tuhan. Berbulan-bulan anaknya masih belum sembuh
dan tidak diketahui keadaannya sampai sekarang.

Kemudian setelah kejadian itu Tuhan membawa hambanya Elia kepada
seorang ibu yang lain. Seorang ibu yang mau dengar-dengaran perkataan
utusanNya.
Waktu itu Elia disuruh memberitakan injil untuk memberitahukan nubuat
kedatangan Elia, yaitu tentang hamba Tuhan yang menderita ke setiap
komsel(communitas cell) yang ada. Tuhan menyuruh hambanya Elia
melakukan ini agar supaya umat Tuhan mengetahui kedatangan Tuhan
Yesus sudah semakin singkat, tetapi banyak umatnya yang tidak mengerti
maksud Tuhan melakukan hal ini terhadap Elia hambaNya.
Mungkin ada yang protes ngapain Elia berbuat seperti ini?
Setiap komsel didatangi lalu memberitakan siapa dirinya,
apakah dia hendak memuliakan diri?
Padahal itu adalah kemauan Tuhan, bukan ide Elia melakukan hal itu.
Elia hanya taat melakukan apa yang di perintahkan Tuhan kepadanya.
Tujuan Tuhan melakukan ini sebenarnya Tuhan ingin agar supaya
umatnya segera mempersiapkan diri menyongsong kedatangan Tuhan
yang kedua kalinya. Tetapi banyak yang tidak mengerti bahkan ada
yang menjadi irihati setelah mendengar pemberitaan ini dan menuduh
Elia adalah antikris, dimana buktinya kalau Elia itu adalah antikris sungguh
tuduhan yang tidak masuk akal. Bahkan ada yang langsung marah dan
mengatakan jangan curi-curi kemuliaan Tuhan. Padahal sesungguhnya
dia sendiri yang ingin dimuliakan. Elia paham… karena dia yang menjadi
ketua komsel, selama jadi ketua tidak dilayani oleh tuan rumah dengan
sikap wah..
berbeda saat Elia baru sekali mampir disana langsung dilayani secara
berlebihan setelah mendengar Injil yang disampaikannya tentu saja
hal ini membuat sang ketua komsel menjadi irihati, lalu menjadi marah.
Tadinya ia ingin merekrut Elia menjadi anggota komsel setelah kejadian
seperti ini apakah dia masih ingin ?
Memang pelayan Tuhan itu hebat-hebat sepak terjangnya.
Firmannya ini penting, berkali-kali Tuhan mendesak Elia untuk beritakan
Injil. Jadi di setiap ada kesempatan memberitakan Injil maka Injil yang
akan diberitakan Elia nantinya tetap itu juga bagi yang belum mendengar,
meskipun bagi Elia agak risih karena selalu itu-itu saja yang kesannya 
seperti hendak menonjolkan diri.
Tetapi itulah yang terlebih dahulu yang harus dilakukan Elia karena itulah
Injil yang harus diberitakan kepada orang percaya, memang itu khusus
untuk orang percaya saja, bagi yang belum percaya maka yang akan
diberitakan Elia adalah kesaksian Yesus adalah Tuhan Sang Pencipta.
Nah waktu Elia diutus ke komsel yang diikuti ibu tersebut Elia juga
menyampaikan penyingkapan itu, mulanya mereka juga tidak percaya
mereka berkeyakinan itu adalah nubuat mengenai Tuhan Yesus sendiri.
Karena mereka tetap tidak percaya akhirnya Elia memberikan bukti,
ada yang dapat menjadi saksi bagi panggilan yang Tuhan berikan.
Setelah itu mereka percaya, lalu ibu tersebut setelah selesai komsel
dia datang kepada Elia dan kembali menanyakan firman-firman yang telah
disampaikan oleh Elia yang belum sempat dicatatnya. Karena disuruh baca
oleh Elia ibu itu menuruti, dia menanyakan ayat tersebut lalu dicatatnya.
Elia sendiri heran dan juga gembira karena ada yang mau dengar bahkan
menanyakannya kembali. Tidak ada orang yang seperti ibu itu lagi, jangankan
bertanya, mendengar saja sebagian tidak sudi Elia pernah ditolak ketika
hendak menyampaikan Injil ini, hanya karena dengki ditengah khotbahnya
sedang disampaikan langsung di stop (berhenti). Tetapi ada juga yang
setelah mendengar khabar ini langsung teriak-teriak Haleluyah, dia mau
percaya dengan firman Tuhan yang disampaikan oleh hambanya tentulah
hati Tuhan disenangkan.
Beberapa hari kemudian Elia diajak lagi oleh ketua komsel ibu tersebut,
Elia di ajak ikut kubu doa disana.
Memang ketua komsel yang satu ini pelayan Tuhan yang tulen tujuannya
hanya melayani. Tidak mencari ketenaran sehingga dia tidak menjadi iri
ketika melihat Elia di tinggikan. Sikapnya persis seperti yang dilakukan
oleh Yohannes Pembaptis yang setelah melihat Tuhan Yesus kemudian
berkata: Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. Yoh 3 : 30.
Itulah kerendahan hati, kita harus tersembunyi dibelakang Tuhan biar
nama Tuhan Yesus yang lebih tenar bukan nama kita.
Di kubu doa ini setiap pesertanya masing-masing boleh berdoa untuk
meminta apa yang dibutuhkan, pesertanya ada yang meminta kesembuhan
untuk anggota keluarganya yang sakit. Dan ibu ini ditanyai oleh ketua
komsel apa yang mau didoakan, lalu ibu itu minta didoakan penghasilannya
supaya bertambah, ketika ditanya mau minta penghasilan berapa besar
nominalnya, ibu itu agak malu-malu mengutarakannya tetapi kemudian
meminta sebesar 3 juta lalu ketua komselnya menyelutuk; mana cukup
cuma 3 juta kemudian ketua komselnya mengajukan bagaimana kalau
kita minta 10 juta, ibu itu setuju lalu masing-masing ikut mendoakannya.
Selang beberapa waktu kemudian saat menghadiri ibadah, Elia ketemu
dengan ketua komsel itu lagi, nah saat itu tiba-tiba ibu tersebut muncul
lagi, lalu berbisik kepada ketua komsel yang terdengar oleh Elia, ibu itu
memberitahukan bahwa pendapatannya bulan ini tembus 10 juta.
Peserta kubu doa yang lain tidak dikasih tahu apakah mereka diberkati,
yang dikasih tahu cuma ibu itu yang mau dengar-dengaran firman yang
telah disampaikan oleh Elia.
Mengapa Elia juga ikut dikasih dengar? Supaya hal ini dapat di ceritakan.
Ada berkat dari Tuhan bagi orang yang mau mendengar perkataan
hambanya tetapi bagi yang tidak mau dengar bahkan mengejek maka
musibahlah yang akan terjadi.

  Kisah Para Rasul 3 : 21;
          Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan
       bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti
       aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya
       kepadamu. Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendeng-
       arkan nabi itu akan dibasmi dari umat kita.
      


di publikasikan 29 november 2014

**********

Senin, 05 Desember 2011

ELIJAH RETURNS

          

Saat ini kita sedang berada di penghujung zaman, kita adalah generasi terakhir yang
akan melihat kedatangan Tuhan Yesus seperti yang telah dijanjikan-Nya. Tuhan Yesus
akan segera datang untuk kedua kalinya dimuka bumi ini seperti yang telah terjadi
dua ribu tahun yang lalu. Dunia yang kita tempati sekarang akan segera musnah di
ganti dengan dunia yang baru Yesaya 65 : 17.

Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa Tuhan Yesus benar-benar akan segera
datang? Sebab dari dulu, dua ribu tahun yang lalu juga sudah dikatakan Tuhan akan
segera datang tetapi setelah dua ribu tahun berlalu tidak juga muncul.
Sesungguhnya Tuhan Yesus akan datang dengan tanda-tanda yang menyertai kemun-
culan-Nya. Dahulu Tuhan telah menyatakannya di dalam nubuatan bahwa sebelum
Tuhan Yesus datang maka Dia akan mengutus utusan-Nya terlebih dahulu untuk
mempersiapkan kedatangan-Nya, hal ini telah Tuhan katakan di dalam kitab Maleakhi.
        Maleakhi  4 : 5;
              Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu
              menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat
              itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada
              anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya
              supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

dan juga Maleakhi 3 : 1;
             Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan
             di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan
             masuk ke bait-Nya!
Pada saat kedatangan Tuhan Yesus yang pertama kali Dia juga telah mengutus nabi
Elia yaitu Yohanes Pembaptis untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya
yang pertama kali ke dunia ini. Nabi Yohanes sendiri juga telah mengakui bahwa dia
adalah  utusan Tuhan yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya di Yesaya 40 : 3.
Hal itu dikatakannya di Yohanes 1 : 23;
               Jawabnya:”Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun:
               Luruskanlah jalan Tuhan! Seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya.”

Tuhan Yesus sendiri memberikan kesaksian bahwa Yohanes itu adalah Elia yang
telah dinubuatkan, hal itu dikatakan Tuhan Yesus di Matius 11 : 14;
               Dan – jika kamu mau menerimanya – ialah Elia yang
               akan datang itu.

Lalu untuk kedatangan Tuhan yang kedua kalinya Tuhan juga telah mengutus
utusan-Nya yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya juga di dalam Yesaya 52 : 13,
dia adalah hamba Tuhan yang menderita. Kalau Elia yang mendahului kedatangan
Tuhan Yesus yang pertama kali dinamakan oleh nabi Yesaya sebagai orang yang
berseru-seru di padang gurun, maka Elia yang mendahului kedatangan Tuhan
Yesus yang kedua kali ini disebut sebagai hamba Tuhan yang menderita. Ini adalah
penyingkapan yang Tuhan berikan kepadaku tahun 2008 menjelang hari raya
Paskah. Jadi Tuhan telah memanggil saya sebagai Elia yang dijanjikan, dengan tugas
untuk memulihkan segala sesuatu seperti yang telah dikatakan di dalam
         Kisah 3 : 21-23
             Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan
               segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan
               perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.

Ini adalah merupakan panggilan kenabian. Ada tiga panggilan yang Tuhan berikan
kepada saya. Setelah Tuhan memberi pengertian mengenai nubuat tersebut dan
setelah saya mengerti apa yang Tuhan rencanakan di dalam nubuat hamba Tuhan
yang menderita tersebut barulah Tuhan berkata kepada saya:”percayalah kepada
rencana-Ku” itu Tuhan katakan pada tgl 7 septembar 2008 jadi sebelumnya saya
sendiri masih tidak percaya.
Nubuat-nubuat yang ada di dalam Alkitab tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak
kita, tetapi Roh Kuduslah yang akan memberi pengertian kepada kita mengenai hal
yang masih menjadi rahasia di dalam nubuat yang Tuhan tuliskan. Jika tidak Tuhan
singkapkan, maka tidak akan ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan Tuhan
lakukan di dalam firman-Nya itu. 2 Petrus 1 : 20 mengatakan;
                 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat
                dalam kitab suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak
                sendiri sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak
                manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara
                atas nama Allah.


Elia akhir zaman diutus Tuhan datang ke dunia untuk mendamaikan kesalahan
kesalahan yang di lakukan umat manusia. Karena setelah Tuhan Yesus datang untuk
menghapus dosa umatnya mereka masih tetap melakukan kesalahan di dunia sebab
itu Tuhan mengadakan pendamaian untuk menebus kesalahan umat-Nya di akhir
zaman. Elia akan diserahkan sebagai korban penebus salah seperti yang tertulis di
dalam Yesaya 53 : 10,
Dahulu ketika Tuhan Yesus datang Dia menyerahkan diri-Nya sebagai korban
Penghapus Dosa, jadi ada bermacam-macam korban untuk mendamaikan kesala-
han umat manusia kepada Tuhan. Baca kitab Imamat . Ada korban penghapus
dosa juga ada korban penebus salah, keduanya adalah korban persembahan yang
berbeda. Untuk mendamaikan kesalahan umat manusia dengan Tuhan harus ada
korban dan ada darah yang dicurahkan.
        Ibrani 9 : 22.
                Dan hampir segala sesuatu disucikankan menurut hukum
                Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak
                ada pengampunan.

Kitab nubuat yang dituliskan oleh nabi Yesaya ternyata juga memiliki hubungan
dengan kitab Wahyu yang ditulis oleh Yohanes. Elia yang akan diserahkan sebagai
korban penebus salah ternyata adalah merupakan salah satu dari kedua saksi
Allah yang diutus Tuhan di akhir zaman. Di kitab Wahyu 11 ada tertulis tentang
2 saksi Allah yang akan muncul dan mereka akan bersaksi setelah itu mereka
akan dibunuh. Tiga setengah hari kemudian mereka kembali hidup dan Tuhan
mengangkat mereka naik ke sorga, itulah saat terjadi Pengangkatan ( Repture ).
Karena dikatakan di dalam Yesaya 53 : 11,
                  Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang
                dan menjadi puas.
Elia akan malihat terang yaitu Tuhan Yesus saat Dia kembali datang kedua kalinya
di bumi untuk mengangkat gereja-Nya itulah masa pengangkatan (Repture).
Panggilan kedua yang Tuhan berikan juga Tuhan singkapkan menjelang hari raya
Paskah. Ini adalah panggilan Kerajaan. Dahulu Tuhan berjanji kepada bangsa Israel
bahwa mereka akan dijadikan Kerajaan Imam di muka bumi.
        Keluaran  19 : 5-6,
                Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan
              firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu
              akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara se-

              gala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
             Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa
              yang kudus.
               
Tetapi oleh karena penolakan para imam-imam kepala dan orang-orang farisi
terhadap Tuhan Yesus dengan menyalibkan-Nya pada waktu itu, maka kerajaan
itu beralih kepada bangsa lain, hal itu dikatakan oleh Tuhan Yesus di Matius.
            Matius 21 : 43,
                Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa kerajaan Allah
                akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada
                suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu.

Dan bangsa yang dipilih Tuhan untuk dijadikan kerajaan imam adalah Indonesia.
Hal ini sudah dalam rencana-Nya Tuhan karena ada nubuat mengenai Indonesia
di dalam Yesaya 46 : 11,
                 Yang memanggil burung buas dari timur, (Indonesia)
                 dan orang yang melaksanakan putusan-Ku dari negeri
                 yang jauh. (Elia)
                 Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melang-
                 sungkannya, Aku telah merencanakannya maka Aku
                 hendak melaksanakannya.

Letak wilayah kepulauan Indonesia berada di sebelah timur dan lambang negara
Indonesia adalah seekor burung buas yaitu burung garuda dan Elia yang diutus
Tuhan juga berasal dari Indonesia. Nubuat ini Tuhan singkapkan kepada bapak
Daniel Panji yang kemudian menyatakannya di ibadah doa puasa GBI Medan
Plaza. Ketika menyampaikan nubuat ini beliau sudah mendengar tentang
kedatangan Elia dan beliau percaya, sebab kedatangan Elia di sertai peneguhan
Tuhan sendiri kepada hamba-hambaNya yaitu para penjaga menara doa yang
ada di Medan Plaza. Pada waktu itu Elia pertama kali disuruh Tuhan untuk
datang berdoa disana, itu terjadi pada tanggal 13 mei 2009,  Tuhan meneguhkan
panggilanNya dengan memberikan mimpi sebelum Elia datang ke menara doa
tersebut dan juga ayat dari kitab Maleakhi 3 : 1 kepada para pendoa di menara
doa GBI Medan Plaza. Jadi pengakuan sebagai Elia yang di utus Tuhan ada saksinya
yaitu para pendoa/gerejanya. Panggilan kenabian harus ada peneguhan dari
Tuhan kepada gerejanya.
Ada lagi nubuat lain mengenai Indonesia yang juga di nubuatkan oleh nabi Yesaya.
             Yesaya 42 : 10

                 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan dan pujilah Dia
                 dari ujung bumi!
                 Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau
                 pulau dengan segala penduduknya.
                 Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota
                 kotanya dan dengan desa-desa yang di diami Kedar!
                 Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu,
                 baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung!
                 Baiklah mereka memberi penghormatan kepada Tuhan,
                 dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau.

Wilayah Indonesia yang berada di ujung bumi adalah merupakan wilayah yang
terdiri dari begitu banyak pulau-pulau dan juga ada banyak suku-suku yang
mendiaminya serta masih banyak orang-orang Kedar yang mendiami kota-kotanya
dan desa-desanya. Orang Kedar adalah sebutan untuk orang muslim Indonesia,
sebab mereka mengikuti jejak orang Ismael maka disebut Kedar. Kedar adalah
anak Ismael. Kej 25 : 13. Penduduk Indonesia mayoritas adalah orang muslim.
Penyingkapan kedua yang Tuhan berikan ada di dalam Yesaya 53 : 10b.

                 Ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut.

Mengapa dikatakan umurnya akan lanjut? Karena nubuat ini ternyata berhubungan
dengan nubuat yang ada di dalam kitab Daniel 7 : 9,13
                     Sementara aku terus melihat tahta-tahta diletakkan,
                  lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih
                  seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba;
                  kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api
                  yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan
                  mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu
                  melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di
                  hadapan-Nya.
                  Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak
                  datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti
                  anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya
                  itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepa-
                  danya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai
                  raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa
                  dan bahasa mengabdi kepadanya.
                  Sampai Yang Lanjut Usianya itu datang dan keadilan
                  kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi dan
                  waktunya datang orang-orang kudus itu memegang
                  pemerintahan.

Nubuat ini adalah merupakan panggilan kerajaan. Tuhan beritahukan kepada Elia
tahun 2009, juga menjelang Paskah. Waktu diberitahukan saya juga tidak begitu
percaya tetapi Tuhan meneguhkannya lewat firmannya di Matius 21 : 43.
Setelah dunia mengalami pemusnahan Zefanya 1 : 2 maka akan datang masa
Kerajaan Seribu Tahun Wahyu 20 dan hidup Elia akan berlanjut seribu tahun lagi
di kerajaan seribu tahun memerintah sebagai raja. Itulah sebabnya dikatakan
umurnya akan lanjut.
Panggilan kerajaan ini juga ada di nubuatkan oleh hamba Tuhan yang bernama
Daniel Panji ia datang khotbah di Medan Plaza tanggal 3 mei 2009 dan memberi
nubuatan ini Mikha 4 : 3 ;
                 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa,
                 dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa
                  yang besar sampai ke tempat yang jauh;
                 mereka akan menempa pedang-pedangnya
                 menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya
                 menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan
                 lagi mengangkat pedang terhadap bangsa,
                 dan mereka tidak akan lagi belajar perang.              

Penyingkapan panggilan yang ketiga akan saya tuliskan di buku.


**********

hari ini tanggal 14 april 2014 jam 11 malam kutulis tulisan ini setelah aku
melihat penampakan bulan yang bersinar penuh dengan warna kuning
ke jingga-an sungguh indah penampakan bulan tersebut dengan warna 
demikian.
aku keluar rumah untuk memandang bulan yang diselimuti awan yang 
kadang-kadang menutupinya, malam ini angin begitu kencang sehingga
awan di langit silih berganti menutupi bulan yang sedang bersinar terang.
aku ingin bersekutu dengan Tuhan tetapi juga merasa sayang jika tidak
menikmati moment yang langka kejadiannya di dunia di saat ini...tetapi
kemudian aku berpikir besok masih ada waktu untuk melihatnya asal
tidak mendung...semoga!